Sasaran keselamatan pasien sangat lah penting untuk kita ketahui serta kita lakukan. Saya akan membagikan skema dari SKP.
Semoga bermanfaat.
😇
Aktivitas Ku
Kamis, 18 Oktober 2018
Etika Batuk
Selamat datang kembali di blog Dhin_dhin...
Baik lh teman-teman, diana ingin membagikan artikel mengenai Etika Batuk.
Ternyata batuk itu perlu etika juga loh...
Semoga bisa menambah pengetahuan kita, bahwa bukan hanya sikap dan tutur kata saja yang harus memiliki etika, tetapi batuk pun harus memiliki etika.
😇😇😇
Baik lh teman-teman, diana ingin membagikan artikel mengenai Etika Batuk.
Ternyata batuk itu perlu etika juga loh...
Semoga bisa menambah pengetahuan kita, bahwa bukan hanya sikap dan tutur kata saja yang harus memiliki etika, tetapi batuk pun harus memiliki etika.
😇😇😇
Selasa, 16 Oktober 2018
Tahap Singkat Bantuan Hidup Dasar
Hallo teman-teman selamat datang di Blog Dhin_dhin. Sebelumnya saya membahas tentang 6 langkah cuci tangan. Sekarang saya akan membahas tentang tahap-tahap BHD (Bantuan Hidup Dasar).
Ingat D-R-S-C-A-B-E.
1. D : Danger (3A)
-Aman diri (minimal kita pakai alat pelindung diri handscoon)
-Aman pasien (letakkan pasien di tempat yang keras dan datar)
-Aman lingkungan (pastikan kita tidak berada di tempat yang berbahaya)
2. R : Respon
Panggil pasien dengan cara menepuk bahu pasien, bila tidak ada respon beri rangsangan nyeri dengan cara tekan tulang dada bagian tengah / tekan kuku jari pasien dengan menggunakan ujung pena.
3. S : Shout For Help
Minta bantuan ( Misalkan: Berteriak minta tolong, panggil ambulance. Jika di area RS : Tolong ada pasien tidak sadarkan diri, Code Blue.
4. C : Circulation
Periksa nadi pasien di bagian leher beserta nafas, bila tidak ada nadi dan nafas lakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru) dengan cara posisi penolong berlutut disamping korban sejajar dengan bahu. Letakkan tumit telapak tangan ditumpuk dengan jari bertautan. Perbandingan antara kompresi dada dan bantuan nafas 30:2. Lakukan kompresi : kedalaman 5-6 cm kedalam dada 100x/menit. Dilakukan selama 2 menit / 5 siklus.
5. A : Air Way
Setelah melakukan pijat jantung / RJP periksa jalan nafas korban dengan teknik Cross Finger ( membuka mulut ) lihat apakah ada sumbatan atau tidak, bila ada sumbatan benda asing buang dengan teknik finger sweep ( sapuan jari ).
6. B : Breathing
Setelah di pastikan tidak ada sumbatan jalan nafas Berikan Nafas Buatan sebanyak 2(dua) kali.
7. E : Evaluasi
Dilakukan tiap 2 menit. Bila nadi sudah teraba tetapi pasien belum bisa bernafas dengan spontan lakukan bantuan nafas selama 2 menit atau sebanyak 20-24 kali.
Hentikan BHD bila : Nadi teraba dan pasien bisa bernafas spontan, keluarga menolak dilakukan bantuan .
Ingat D-R-S-C-A-B-E.
1. D : Danger (3A)
-Aman diri (minimal kita pakai alat pelindung diri handscoon)
-Aman pasien (letakkan pasien di tempat yang keras dan datar)
-Aman lingkungan (pastikan kita tidak berada di tempat yang berbahaya)
2. R : Respon
Panggil pasien dengan cara menepuk bahu pasien, bila tidak ada respon beri rangsangan nyeri dengan cara tekan tulang dada bagian tengah / tekan kuku jari pasien dengan menggunakan ujung pena.
3. S : Shout For Help
Minta bantuan ( Misalkan: Berteriak minta tolong, panggil ambulance. Jika di area RS : Tolong ada pasien tidak sadarkan diri, Code Blue.
4. C : Circulation
Periksa nadi pasien di bagian leher beserta nafas, bila tidak ada nadi dan nafas lakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru) dengan cara posisi penolong berlutut disamping korban sejajar dengan bahu. Letakkan tumit telapak tangan ditumpuk dengan jari bertautan. Perbandingan antara kompresi dada dan bantuan nafas 30:2. Lakukan kompresi : kedalaman 5-6 cm kedalam dada 100x/menit. Dilakukan selama 2 menit / 5 siklus.
5. A : Air Way
Setelah melakukan pijat jantung / RJP periksa jalan nafas korban dengan teknik Cross Finger ( membuka mulut ) lihat apakah ada sumbatan atau tidak, bila ada sumbatan benda asing buang dengan teknik finger sweep ( sapuan jari ).
6. B : Breathing
Setelah di pastikan tidak ada sumbatan jalan nafas Berikan Nafas Buatan sebanyak 2(dua) kali.
7. E : Evaluasi
Dilakukan tiap 2 menit. Bila nadi sudah teraba tetapi pasien belum bisa bernafas dengan spontan lakukan bantuan nafas selama 2 menit atau sebanyak 20-24 kali.
Hentikan BHD bila : Nadi teraba dan pasien bisa bernafas spontan, keluarga menolak dilakukan bantuan .
Senin, 15 Oktober 2018
Enam Langkah Cuci Tangan
Hai teman-teman berjumpa kembali di Blog Dhin_dhin.
Setelah sebelumnya membahas 5 momen cuci tangan sekarang saya akan membahas bagaimana cuci tangan dengan antiseptik (handrub). Dikarenakan di tempat bekerja saya sedang dalam proses akreditasi maka kami semua sebagai karyawan/karyawati harus tahu bagaimana cara cuci tangan yang benar dan baik menurut WHO. Saya akan memebagi sedikit pengetahuan kepada teman-teman semua. Simak kutipan berikut ini.
Prinsip dari 6 langkah cuci tangan antara lain :
Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik (handrub) atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash). Rumah sakit akan menyediakan kedua ini di sekitar ruangan pelayanan pasien secara merata.
Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 detik.
6 langkah cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :

1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan berlawanan dengan arah jarum jam selama 4 detik.
3. Gosok sela-sela jari tangan dengan bersih selama 4 detik.
4. Bersihkan buku-buku jari secara bergantian selama 4 detik dengan posisi saling mengunci.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian selama 4 detik.
6. Bersihkan kuku-kuku jari dengan cara letakkan ujung jari ke telapak tangan, gosok memutar berlawanan dengan arah jarum jam selama 4 detik.
Sekian pembahasan tentang 6 langkah cuci tangan, semoga bermanfaat bagi semua.
See you next time.
Five Moments Hand Hygiene
Five Moments Hand Hygiene
5 Momen Cuci Tangan (Hand Hygiene)
Standar Prosedur Operasional cuci tangan ini merupakan program dari PPI yang ada di masing-masing instasi kesehatan. PPI sendiri merupakan sebuah tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang menjadi ujung tombak terlaksananya tata kelola kesehatan yang baik.
5 Momen Cuci Tangan atau Hand Hygiene dilakukan pada saat:
- Sebelum kontak dengan pasien
- Sebelum tindakan aseptik
- Setelah terkena cairan tubuh pasien
- Setelah kontak dengan pasien
- Setelah kontak dengan linkungan di sekitar pasien
Kenapa harus melakukan cuci tangan? Semua karyawan (tidak hanya perawat) yang ada di rumah sakit wajib melakukan cuci tangan dan bahkan pasien, keluarga pasien serta pengunjung pasien harus memahami 5 saat mencuci tangan ini dengan sangat baik dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penyebaran kuman dan infeksi kepada orang lain, sehingga salah satu prinsip pencegahan dan kontrol infeksi yang merupakan program PPI dapat berjalan dengan baik. Dan semua ini bukan semata-mata untuk program PPI saja, tapi untuk tujuan dan kebaikan bersama dalam meningkatkan kesehatan yang lebih baik.
Jadi jangan lupakan 5 momen ini ya teman-teman.
Langganan:
Postingan (Atom)
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
Sasaran keselamatan pasien sangat lah penting untuk kita ketahui serta kita lakukan. Saya akan membagikan skema dari SKP. Semoga bermanfa...

-
Five Moments Hand Hygiene 5 Momen Cuci Tangan (Hand Hygiene) Standar Prosedur Operasional cuci tangan ini merupakan progr...
-
Sasaran keselamatan pasien sangat lah penting untuk kita ketahui serta kita lakukan. Saya akan membagikan skema dari SKP. Semoga bermanfa...
-
Hallo teman-teman selamat datang di Blog Dhin_dhin. Sebelumnya saya membahas tentang 6 langkah cuci tangan. Sekarang saya akan membahas tent...